Desa Sawarna akhir-akhir ini menjadi sangat populer untuk kalangan traveler terutama untuk pecinta pantai. Bagaimana tidak, di desa ini terdapat banyak sekali objek wisata. Bahkan, sebelum mencapai Desa Sawarna, kita terlebih dahulu akan melewati beberapa pantai yang tidak kalah menariknya.
Desa Sawarna terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, ini telah ramai dikunjungi wisatawan domestik. Namun, untuk seseorang yang lebih sering memijakkan kaki di atas gunung, seperti saya tentunya mempunyai penilaian tersendiri terhadap wisata pantai.
Bagi saya, objek wisata yang ada di Sawarna ini cukup menarik terutama untuk Anda penggemar olahraga surfing. Mengingat ombak yang ada di pantai-pantai desa ini cukup besar. Tetapi sayangnya, kita tidak bisa melakukan aktivitas snorkeling seperti di Karimunjawa dan Kepulauan Seribu atau atau melepas penyu seperti di Ujung Genteng.
Objek wisata di desa ini antara lain adalah Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Pantai Legon Pari, Goa Lalay, dan Goa Langir. Pantai yang akan saya bahas di sini adalah Pantai Legon Pari.
Pantai Legon Pari membuat saya sangat terkesan karena untuk mencapainya diperlukan usaha ekstra. Dibandingkan dengan Pantai Ciantir dan Pantai Tanjung Layar yang berada di wilayah homestay, Pantai Legon Pari berada di belakang bukit-bukit desa tersebut.
Untuk mencapainya, saya dan kawan-kawan yang kebetulan mengendarai motor benar-benar mengalami petualangan yang memacu adrenalin. Tidak pernah terpikirkan bagaimana kami akhirnya mau tidak mau mengendarai motor di atas jembatan gantung yang terlihat sangat rapuh.
Lalu, kami harus melewati areal persawahan dengan jalan setapak yang tentunya tidak begitu lebar. Setelah areal persawahan, kami harus melewati sungai kecil, yang, untungnya volume air sungai tersebut sedang tidak terlalu tinggi.
Masih belum selesai, kami masih harus melewati areal hutan yang jalanannya terus mendaki dan terdapat jurang-jurang kecil di kanan dan kirinya. Selain jantung yang kian kencang berdetak, adrenalin yang terus terpacu, dan teriakan-teriakan kecil, tentu saja doa-doa selalu kami panjatkan agar motor kami tidak oleng.
Tetapi perjalanan itu masih belum selesai hingga kami mencapai puncak bukit. Setelah mencapai puncak bukit, 'bonus' pemandangan Pantai Legon Pari yang sudah terlihat benar-benar membuat kami lega dan kembali bersemangat untuk mencapai pantai tersebut dengan segera.
Perjalanan menuruni bukit menuju Pantai Legon Pari juga tidak kalah serunya. Masih didominasi jalan setapak sempit, kami harus memacu motor kami dengan hati-hati.
Sesampainya di Legon Pari, mungkin tidak ada kata lain selain "Wonderful". Anda akan menemukan pantai pasir putih yang menakjubkan dengan gradasi warna air laut yang sangat indah. Serta karang-karang yang masih alami. Kalau beruntung, Anda juga bisa menyaksikan penggembala kerbau yang sedang menggembalakan kerbau-kerbaunya di pantai itu.
Perjalanan menuju Pantai Legon Pari, ditambah pantainya itu sendiri sungguh-sungguh tak ternilai buat saya. Tanpa mengesampingkan keindahan Pantai Ciantir dan ikon dari Desa Sawarna itu sendiri yakni Pantai Tanjung Layar.
Menurut saya, Pantai Legon Pari adalah pantai tersembunyi yang sangat indah. Selain itu, pantai ini juga merupakan spot dimana para pencinta sunrise bisa mendapatkan foto-foto sunrise yang luar biasa.
Jangan ragu untuk bertanya di jalan mengingat kondisi jalan yang membingungkan dan belum terlalu bagus. Sebagai tambahan, apabila Anda membawa motor harap berhati-hati karena Anda akan menemukan jalan menanjak atau menurun dengan derajat kemiringan yang mungkin bisa membuat ngeri. Selamat berlibur!